Jumat, 23 November 2018

Gubernur Ridwan Kamil Resmi Luncurkan Kredit Mesra

BOGOR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi meluncurkan program Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat Jabar dalam mendapatkan modal tanpa bunga dan agunan.

Peluncuran program Kredit Mesra hasil kerja sama Pemprov Jabar dan Bank Jabar Banten (bank bjb) itu dilakukan di Masjid Jami Al Hikmah, Jalan Raya Leuwiliang, Kampung Cibeber, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Selasa (27/11/18).

Pelaksanaan program Kredit Mesra sengaja dilakukan di tempat ibadah. Selain untuk meningkatkan keimanan umat, masyarakat pun lebih mudah mendapatkan pembiayaan mikro karena tinggal mendatangi tempat ibadah terdekat.

"Kenapa di rumah ibadah? Karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama dan yang namanya rumah ibadah itu ada di mana-mana. Daripada kesusahan oleh rentenir atau yang mencekik leher kita, lebih baik datang saja ke rumah ibadah," kata Gubernur yang akrab disapa Emil itu.



Dalam peluncurannya, ujar Emil, Kredit Mesra telah diakses 78 orang dengan total pembiayaan Rp150 juta. Mereka berasal dari enam lokasi, yakni satu kelenteng dan lima masjid di Kabupaten Bogor. Kredit Mesra tidak hanya bisa diakses di masjid, namun juga rumah ibadah lain, seperti gereja, pura, vihara, dan kelenteng.

"Saya ini adalah pemimpin semua umat beragama, saya sudah disumpah menjaga Pancasila. Saya tidak akan membeda-bedakan agamanya apa. Gubernur Jawa Barat harus menolong semua rakyatnya," ujar dia.

Diketahui, pelaksanaan program Kredit Mesra dilakukan melalui kerja sama lembaga keagamaan yang telah terdaftar di Dewan Lembaga Keagamaan serta pengurusnya aktif dan telah menjadi agen Laku Pandai.

Pinjaman dengan plafon Rp500.000 hingga Rp5 juta ini akan diberikan kepada perorangan dalam sebuah kelompok beranggotakan minimal 5 orang dan maksimal 10 orang dengan pola tanggung renteng.

Di tempat yang sama, Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan menjelaskan, Kredit Mesra ini berbeda dengan jenis pinjaman lainnya. "Program ini dilatarbelakangi oleh fenomena sosial di masyarakat, khususnya daerah yang minim akan akses pembiayaan dimana banyak masyarakatnya yang terjerat pinjaman informal dengan bunga yang sangat tinggi," kata Ahmad Irfan.

Melalui program ini, pihaknya juga akan memberikan fasilitas pelatihan dan pembinaan keuangan mikro kepada masyarakat sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan pinjaman Kredit Mesra.

Selain itu, Kredit Mesra tidak dikenakan beban bunga dan tanpa agunan. Masyarakat hanya dikenai biaya administrasi ringan dengan jangka waktu pinjaman maksimal 12 bulan.

"Sehingga pinjaman ini akan tepat guna, tepat sasaran, dan berujung pada kesejahteraan umat," ujar dia.

Ketua MUI Jabar Rachmat Syafe'i yang turut hadir dalam peluncuran Kredit Mesra meyakini, program tersebut akan mendukung penguatan ekonomi umat. Terlebih, pinjaman yang diberikan tanpa bunga dan agunan.

"Dunia ini tempat usaha untuk mendapatkan sejahtera lahir dan bathin. Apalagi, persyaratan Kredit Mesra ini tanpa agunan dan tanpa bunga. Inilah yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat karena biasanya masyarakat itu perlu modal ada bunga, ini agak berat," tutur Rachmat.

Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti menilai Kredit Mesra sebagai program komprehensif yang digagas Pemprov Jabar. Sebab, selain memberikan penguatan untuk usaha mikro, Kredit Mesra juga dapat berkontribusi menekan angka pengangguran. "Mudahan-mudahan akan menjadi solusi. Pertama untuk penguatan UMKM dan kedua akan menurunkan angka pengangguran," kata Nurhayati.=(PKB)





Rabu, 21 November 2018

Caleg Perindo dan PKPI Bikin Sensasi Konyol, Harus Ada Sanksi Tegas

 

JAKARTA- Dua selebriti yang saat ini maju menjadi calon legislatif, yakni Angel Lelga dari Perindo dan juga Vicky Prasetyo dari PKPI kembali bikin geger masyarakat. Kali ini lewat aksi penggerebekan yang bisa berujung pada pasal perzinaan.

Vicky yang diketahui maju sebagai caleg PKPI untuk dapil Jabar VIII itu menggerebek istrinya yang dalam porses cerai saat sedang bersama pria lain.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengakritik ‎kegaduhan yang diciptakan oleh dua caleg tersebut. Karena mereka telah menciptakan persepsi hadirnya caleg-caleg yang tak berintegritas.
‎”Saya kira apa yang ditunjukkan oleh Angel dan Vicky memang merusak mimpi kita akan hadirnya caleg-caleg berintegritas,” ujar Lucius kepada JawaPos.com, Selasa (20/11).
Menurut Lucius, caleg harus punya kualitas personal berupa integritas diri yang teruji. Konflik personal yang diumbar ke publik menunjukkan tingkat kedewasaan dan kematangan sebagai syarat utama menjadi pemimpin tidak terpenuhi.
“Saya kira penting banget partai politik kedua caleg ini untuk memastikan ketegasan mereka dengan mengambil tindakan tegas terhadap kedua orang ini,” tegasnya.
“Apapun bentuknya kita berharap tindakan tegas itu bisa mengembalikan optimisme publik atas para caleg yang bertarung pada Pileg 2019,” tambahnya.
Lucius menambahkan, ‎ini juga tantangan bagi caleg dari kalangan selebriti, karena mereka mesti sadar dengan posisinya sebagai calon wakil rakyat. Meski popularitas itu penting. Tapi jangan mengumbar sensasi kepada masyarakat. Pasalnya, masyarakat tidak butuh suguhan kontroversi yang diciptakan oleh caleg.
“Popularitas penting, tapi dengan menciptakan sensasi konyol dan memalukan jelas tidak tepat bagi wakil rakyat,” tegasnya.
Para artis sebaiknya bisa membuktikan kualitas dan integritas mereka.  Jangan sampai menjadikan pencalegan sebagai ajang menaikkan popularitas sebagai artis. Karena ini akan merusak kualitas dan integritas pemilu‎.
Diketahui, Vicky Prasetyo caleg DPRD dari Partai Keadilan dan Persatuan Indoneaia (PKPI) dari Dapil VIII meliputi Bekasi dan Depok. Sementara Angel Lelga adalah caleg Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dari Dapil Jawa Barat VII yang meliputi Purwakarta, Karawang dan Bekasi.
Sebelumnya, Vicky bersama beberapa orang rekannya menggerebek rumah Agel Lelga di kawasan Jagakarsa, Jakarta pada Senin (19/11) dini hari. ‎Dia mendapati sang istri bersama dengan laki-laki lain di dalam kamar.
Vicky pun menulis curahan hatinya di Istagram pribadinya @vickyprasetyo777 yang mengungkapkan kata-kata kepasrahan ada ujian yang menimpa.
“Ya Allah hamba ikhlas atas semua yang terjadi. Semoga hamba bisa selalu menjadi orang-orang yang sabar atas situasi takdir apapun yang disuguhkan dalam kehidupan,” tulis Vicky Prasetuo dalam Instagram miliknya, Senin (19/11).
Adapun Vicky menggerebek rumah Agel Lelga pada pukul 02.00 WIB, Senin (19/11). Dalam pengrebekan itu Vicky membawa orang tua, keluarga, warga hingga awak media.
Vicky juga telah melaporkan sang istri ke Polres Metro Jakarta Selatan atas tuduhan perzinaan. Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukumnya.
Walaupun Angel membantah dan menuntut dilakukan visum. Vicky Prasetyo pun yakin bahwa sang istri telah melakukan perzinaan dengan pria lain yang diduga dari kalangan selebriti juga.
(gwn/JPC

Minggu, 04 November 2018

Mengenal Sosok Varez Akbar Fadillah Caleg Provinsi Jawa Barat

Bogor,Fokusbobar= Peluang untuk duduk di parlemen bukan hanya milik mereka yang tua, perlu ada generasi muda yang berbakat yang menyuarakan aspirasi masyarakat, paling tidak aspirasi ribuan pemuda seusianya.
varez Akbar Fadillah calon legislatif DPRD Provinsi Jawa Barat dari partai Golkar ini masih berusia relatif muda, meskipun usianya baru genap 26 Tahun, tapi berbicara masalah politik ia juga piawai dan bisa di andalkan.
Kang Varez nama lengkapnya  adalah Varez Akbar Fadillah pemuda asal kampung kebon Kopi Desa Ciampea Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, kader partai Golkar, ia mengakui banyak yang menganggap enteng hadirnya ia menjadi caleg.
“Dilapangan banyak yang menganggap remeh, katanya masih kecil atau masih sangat muda, tapi hal ini justru menjadi motivasi tersendiri bagi saya, saya akan buktikan kalau sesungguhnya orang muda itu harus memegang andil dalam merumuskan regulasi, nah di DPRDlah saya akan melakukan itu” Ungkapnya”
 Saat Fokusbobar bertanya Kenapa masih muda harus berperan,
Ia jawab dengan tegas, Pemuda, ada yang bilang, “age is just number”. Jadi, muda itu bukan hanya soal usia, tetapi juga soal mental dan kesadaran. Banyak anak yang berusia muda, tetapi berpikir seperti orang tua. Sebaliknya, ada orang yang usianya terbilang tua, tetapi corak berpikirnya masih seperti orang muda

Lebih lanjut ia menuturkan, Pemuda merupakan aktor terpenting dalam beberapa momentum vital yang melahirkan bangsa ini, mulai dari Kebangkitan Nasional, Sumpah Pemuda, Proklamasi Kemerdekaan hingga Revolusi Nasional 1945.
Dan sekarang, pemuda adalah kelompok sosial terdidik. Menurut data BPS tahun 2014, sebanyak43,78 persen pemuda Indonesia mengenyam pendidikan menengah ke atas. Dan hanya 4,67 persen yang tidak/belum tamat SD.
Putra bungsu dari pasangan KH.Nawafie Saleh (anggota DPR RI Komisi VII) dengan Mamih Euis, bersama timnya telah melakukan sosialisasi ke wilayah dapil enam Provinsi Jawa Barat yaitu Kabupaten Bogor
“Saya bersama tim sudah turun melakukan sosialiasi, ke rumah keluarga dan kerabat dekat setidaknya memberi tahu niat baik saya maju di DPRD” Paparnya.
Caleg Milineal  yang berwajah ganteng  ini juga menyayangkan adanya money politik yang kerap kali terjadi pada sistem perpolitikan yang ada “Ongkos politik jelas ada, tapi bukan berarti harus membeli suara di masyarakat, kita akan bertarung program dan yang pasti program aksi Partai Golkar adalah hal yang sepatutnya direalisasikan” Paparnya”
Anak yg masih muda ini lulus SDN Ciampea Udik 03 dan melanjutkan sekolah nya 6 tahun di pondok pesantren Gontor Ponorogo dan tahun 2016, menyandang Gelar Sarjana Hukum di Universitas Pajajaran Bandung.
Varez Akbar merupakan caleg DPRD Provinsi Jawa Barat, ia merupakan caleg yang masih muda, bertarung di dapil VI partai Golkar, dengan nomor urut 7. Ia memiliki tag line. “Tim Lima Tujuh” (Muda, merakyat, dan sederhana)=Kasdi Weno

Jumat, 02 November 2018

Sidang Sengketa Lahan SMKN 1 Leuwiliang Tertunda, Penggugat Salahkan Pemkab Bogor


-RADAR BOGOR, Sidang sengketa lahan SMKN 1 Leuwiliang dibatalkan, Rabu (31/10). Musababnya, pihak tergugat atau Pemkab Bogor mangkir dari agenda sidang pembacaan keterangan di Pengadilan Negeri (PN) Cibinong.
Alhasil, perkara yang sudah lebih dari lima kali disidangkan ini tertunda hingga tujuh hari ke depan. Hal itu disayangkan penggugat, Encep Sanusi yang mengaku sebagai pemilik lahan seluas 25.045 meter persegi. Ia kecewa lantaran proses hukum perdata yang dijalankannya akan lebih lama.
Padahal, gugatannya mengenai tanah di Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang itu sudah hampir setahun berlangsung. Encep bersikukuh menggugat lantaran memiliki buku kepemilikan tanah berupa sertifikat tanah yang titerbitkan Badan Pertahanan Nasional (BPN) Kabupaten Bogor.
“Kami telah menyampaikan surat konfirmasi sebanyak dua kali, terkait persoalan tanah yang kini sudah dibangun gedung SMK Negeri 1 Leuwiliang, kepada Bupati Bogor. Karena tidak ada kejelasannya, maka kami ajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Cibinong,” jelasnya saat ditemui Radar Bogor di PN Cibinong, Rabu (31/10/2018).
Menurut Encep, lahan tersebut sebelumnya milik Kamsi, sesuai tertera dalam sertifikat tanah. Namun, karena Kamsi memiliki hutang pada Encep, maka tanah tersebut dijaminkan dengan surat pernyataan pengalihan hak di hadapan notaris.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah 1 Jawa Barat Asep Sudasono membenarkan bahwa status lahan SMKN 1 Leuwiliang tengah berperkara di PN Cibinong.
Tapi, menurutnya pengurusan sudah diserahkan kepada bagian Hukum Pemkab Bogor. “Ada yang mengaku, maka kami serahkan pada yang berhak untuk mengurusnya, yaitu Pemda Bogor,” ujarnya.(fik/c)